Jumat

Luar Angkasa Holic


Luar Angkasa …



Tidak membosankan,



walau aku terus membayangkan keindahannya.







Ingin aku,



mengelilingi seluruh negara yang ada di bumi,







Ingin aku,



ke luar angkasa untuk melihat betapa luasnya bumi ini,







Ingin aku,



mendarat di mars dan melakukan penelitian di sana,







Ingin aku,



mengalahkan kehebatan sinar matahari di sana,







Ingin aku,



merekam pengalamanku di luar angkasa terutama jika bisa pergi ke bulan,







Karena aku,



Pecinta Luar angkasa,



Bintang bintang di sana,



Bulan yang membawa cahaya sejuk,



matahari yang sangat panas,



dan asteroid-asteroid aneh di sana,



Salam hangat,



Calon Astronaut tahun 2999.



Qonita

Pengertian, Ciri-ciri, Sebab, dan Bagaimana cara menolong orang Pingsan

Seringkali di pondok Qonita, Qonita memiliki teman yang mudah pingsan. Namun sering juga Qonita dibohongi orang itu hingga hampir lebih dari 5 kali dalam sehari. Kecewa juga, masalahnya memang Qonita belum tahu ciri-ciri orang pingsan yang sebenarnya tuh bagaimana.

Nah, supaya ini engga terjadi juga sama kalian-kalian, Qonita akan memberikan definisinya (sumber:http://pmrsmpn18bogor.blogdetik.com/2010/01/28/apa-itu-pingsan-dan-bagaimana-pertolongannya/comment-page-1/#comment-9):

-Pengertian Pingsan.

Pingsan adalah kehilangan kesadaran pada diri seseorang untuk sementara (beberapa waktu). Dalam wikipedia, Qonita membaca bahwa, Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh atau terkulai. Jika orang tersebut tidak dapat berganti posisi menjadi hampir horizontal, ia dapat mati karena efek trauma suspensi.

Nah, mungkin itu yang Qonita rasakan ketika pertama kali merasakan pingsan di Ponpes ^_^ Hehehe, gini-gini Qonita pernah ngerasain pingsan juga loh, dan yang pertama kali adalah di Ponpes, hehehe ...

Next, Pingsan juga dapat disebut Syncope. Berbeda dengan shock, denyut nadi bisa menjadi lebih lambat, meskipun akan segera meningkat kembali. Dan, Korban biasanya akan segera pulih kembali.


Pingsan bisa merupakan reaksi terhadap nyeri dan ketakutan, atau karena sangat marah, sangat lelah dan kurang makan tetapi lebih sering disebabkan aktifitas fisik sudah lama berkurang. Darah pun jadinya terkumpul di bagian bawah tubuh sehingga hanya sedikit yang sampai ke otak.


~>PENYEBAB PINGSAN:


Macam – macam gangguan yang kerap kali terjadi pada tubuh manusia menurut Hidayat, Toto.1997 :

1. Gangguan Umum, terbagi atas : lena; shock; pingsan; mati suri.

2. Gangguan Khusus, terbagi atas : tenggelam; hipotermia; gigitan ular/serangga.

3. Gangguan Lokal, terbagi atas : patah tulang; luka (iris, robek, sayat, lecet); luka bakar; keseleo/dislokasi.



Menurut Drs.Adun Sudijandoko,M.Kes.1998/2000 :



Lena : Sirkulasi darah di otak berkurang. Ciri – cirinya : pucat, keluar keringat dingin, kurang respon apabila diajak bicara, mata berkunang – kunang, telinga berdenging, agak pusing. Penyebab lena : belum makan, kepanasan, kedinginan, kondisi drop. Penanganan yang tepat untuk lena : kedua telapak tangan menempel di lutut dengan posisi kepala direndahkan (seperti posisi ruku), duduk di kursi serta melonggarkan pakaian yang ketat (missal : Ikat pinggang, dasi, dsb), menghirup udara segar.



Shock : Shock diakibatkan oleh keluar banyak darah. Cara penanganannya : tidur terlentang dengan posisi kaki ditinggikan (diberi 2 bantal), diselimuti, diberi minuman kopi hangat (sedikit)



Mati Suri : Mati dibedakan menjadi 2, yaitu mati klisnis dan mati biologis. Yang dimaksud mati suri ialah mati klinis, mati sebelum mati biologis. Jarak antara mati klinis dan mati biologis adalah 3 jam. Namun, sebagai anggota PMR tidak boleh memvonis bahwa seseirang telah mati biologis. Hanya dokter yang boleh memvonisnya. Ciri – ciri mati suri : muncul warna biru pada punggung, ujung jari berwarna biru (kecuali untuk korban keracunan kalium sianida ujung jari akan berwarna merah muda), setelah 3 jam akan muncul bau tidak enak.



Hipotermia : Kekurangan cairan pada tubuh. Seringkali kita tidak merasakan apabila terkena hipotermia, hanya saja mungkin kita merasa lelah apabila telah melakukan banyak aktifitas. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah minum



banyak air putih, namun apabila dirasa masih sangat lelah, bisa juga menganti cairan itu dengan meminum minuman pengganti ion tubuh. (Diksiketpram XXIII 2007).



TANDA – TANDA PINGSAN



Menurut Hidayat Toto 1997 :



1. Penderita tidak menyahut bila dipanggil / ditanyai dan tidak bereaksi terhadap rangsangan (dicubit / ditusuk)

2. Penderita terbaring tidak bergerak

3. Nafas ada, denyut nadi teraba



Secara umum pertolongannya adalah sebagai berikut :



1. Periksa jalannya nafas, apakah jalannya ada yang menghalangi (lidah yang terdorong ke belakang, ada obstruksi, dll). Bagaimana pernafasannya apakah teratur atau tidak, jika tidak teratur berarti memang harus diberi pertolongan dokter.

2. Pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, tidak panas. Hati – hati dalam memindahkan pasien. Jika ada cedera kepala / leher, maka proses pemindahan pasien bukan menjadi pilihan tindakan kita.

3. Baringkan pasien dengan kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala. Hal ini dimaksudkan agar aliran darah ke bagian lebih lancar. Jika dalam aksi, bisa digunakan tas, dus minuman, dll untuk mengganjal posisi kaki. Kepala pasien juga diberi sesuatu yang berfungsi sebagai bantal.

4. Jangan mengerubungi pasien karena akan menghalangi aliran udara

5. Jika sudah sadar, dan nafas sudah teratur bisa diberikan permen, preparat glukosa, atau teh manis.

6. Amati keadaan umum pasien, jika perlu pertolongan lebih, segera bawa ke dokter atau rumah sakit.



Tujuannya :



* Memperbaiki aliran darah ke otak

* Menenangkan dan menyamankan korban setelah sadar.



1. C. MACAM – MACAM PINGSAN DAN PERTOLONGANNYA



Menurut Kartono, Muhammad.P3K



1. Pingsan biasa (simple fainting)



Pingsan jenis ini biasanya dijumpai pada orang – orang yang berdiri berbaris di terik matahari, atau orang – orang yang pergi tanpa makan pagi terlebih dahulu, atau pada orang – orang tua yang berdiri sesudah berbaring lama di tempat tidur. Orang yang cenderung untuk pingsan macam inilah orang yang anemia (kurang darah), lelah, takut, atau tidak tahan melihat darah.



Tindakan pertolongannya :



Baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar. Kalau mungkin dengan kepala diletakkan agak lebih rendah. Buka baju bagian atas, serta pakaian lain yang menekan leher. Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam kedudukan miring untuk mencegah muntahan terselak ke paru – paru. Kompres kepalanya dengan air dingin (jangan disiramkan seperti yang terlihat dalam adegan film). Kalau ada hembuskan amoniak di depan lubang hidungnya.



1. Pingsan karena panas (heat exhaustion)



Pingsan jenis ini terjadi pada orang – orang sehat yang bekerja di tempat – tempat yang sangat panas. Biasanya penderita mula – mula merasa jantung berdebar – debar, mual, muntah, sakit kepala dan pingsan. Keringat yang bercucuran pada orang pingsan di udara yang sangat panas merupakan gejala petunjuk adanya pingsan jenis ini.



Tindakan pertolongannya :



Baringkan penderita di tempat yang teduh, dan perlakukan seperti hal – hal tersebut saat pingsan biasa. Beri penderita minum air garam (0,1persen : 1 gram untuk satu liter air). Air garam tersebut diminumkan dalam keadaan dingin. Tindakan ini tentu saja dilakukan setelah penderita sadar kembali.



1. Pingsan karena sengatan terik (heat stroke)



Pingsan jenis ini merupakan keadaan yang lebih parah dar iheat exhaustion. Sengatan panas terjadi karena bekerja di udara panas dalam jangka waktu yang lama, sehingga kelenjar keringat menjadi lemah dan tidak mampu mengeluarkan keringat lagi. Akibatnya panas yang mengenai tubuh tidak ditahan oleh adanya penguapan keringat.



Gejala sengatan panas biasanya didahului oleh keringat yang mendadak menghilang. Penderita kemudian merasa udara di sekitarnya seolah – olah mendadak menjadi sangat panas. Selain itu ia merasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegap dan tetap, mengigau dan pingsan. Keringatnya tidak keluar lagi sehingga kulit menjadi kering. Suhu badan meningkat sampai 40-41 derajat celcius. Mukanya memerah dan pernafasannya cepat.



Dinginkan tubuh penderita dengan membawanya ke tempat yang teduh, banyak angin (kalau perlu pakai kipas angin) dan kompres badannya dengan air es atau dingin. Usahakan penderita tidak menggigil, dengan jalan memijit – mijit kaki dan tangannya. Setelah suhu badannya menurun 38 derajat celcius, hentikan pengompresan dan kirim penderita ke rumah sakit. Penderita memerlukan perawatan di rumah sakit, karena penyembuhannya dapat memakan waktu lebih dari 1 hari.



1. Pingsan pada penderita kencing manis (diabetes)



Penderita penyakit kencing manis dapat pingsan karena :



a) Penggunaan insulin yang berlebihan



b) Kadar zat keton dalam darah sangat tinggi.



Oleh karena itu sebaiknya para penderita kencing manis selalu membawa keterangan diri yang menyatakan bahwa ia menderita penyakit itu. Dan apabila ia mendapat suntikan insulin, perlu pula disebutkan dosis dan jenis insulin yang diberikan. Sehingga apabila pingsan di jalan, para penolong dapat segera menduga sebabnya.



Gejala – gejala :



Pingsan karena :



1) Kelebihan zat keton



Nampak sangat sakit, kulit kering dan kemerahan. Merasa haus tidak merasa lapar, nafas bau aseton, dan nafas dalam dan cepat.



2) Kelebihan insulin



Nampak lemah, lembab dan pucat. Tidak haus dan sangat lapar. Biasanya nafas tidak bau aseton, pernafasannya biasa saja.



Tindakan pertolongannya :



* Pada pingsan karena kelebihan insulin, penderita ditolong seperti pada pingsan biasa. Berikan minum gula atau air jeruk yang manis, apabila sudah mulai sadar. Bila belum sadar, air gula dapat diberikan lewat dubur.

* Pada pingsan karena kelebihan zat keton, penderita harus segera dikirim ke rumah sakit, sambil diselimuti badannya.



Apabila ragu – ragu apakah karena insulin atau karena zat keton, berikan pertolongan dengan segelas air gula. Untuk hal yang pertama tindakan ini akan menolong, sedang untuk hal yang kedua tidak berbahaya. Tetapi sesudah itu segera penderita dikirim ke rumah sakit.



1. Pingsan karena keracunan



Tindakan – tindakan pokok yang penting adalah :



a) Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya akan bergantung pada jenis racun yang mengenai



b) Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan



c) Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan, berikan dengan cara lainnya.



d) Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit (larutan arang batok kelapa di dalam air), putih telur dan air sebanyak – banyaknya untuk melunakkan racun.



1. Pingsan karena mabuk minuman keras



Tindakan pertolongan :



Usahakan agar muntah. Pembilasan lambung dengan larutan soda kue (1 sendok teh dalam segelas air), setiap satu jam. Kopi pekat diminumkan atau dimasukkan lewat dubur. Pernafasan buatan dan selimuti tubuh penderita.



1. Pingsan karena perdarahan otak



Pingsan jeni ini biasanya terjadi pada penderita tekanan darah tinggi. Gejalanya datang secara mendadak. Penderita merasa sakit kepala, mual, kadang – kadang muntah dan pingsan. Setelah sadar ia akan mengalami gangguan pada beberapa bagian tubuhnya. Misalnya : sulit berbicara, kelumpuhan separuh badan.



Tindakan pertolongan :



Penderita harus segera dikirim ke rumah sakit. Apabila masih sadar, dapat diberi aspirin atau sejenisnya untuk mengurangi rasa sakit kepalanya.



1. Pingsan karena kesedihan



Kesedihan yang mendalam dapat mengakibatkan orang yang labil emosinya menjadi pingsan.



Tindakan pertolongannya :



Seperti pada pingsan biasa. Kalau perlu, dokter akan memberinya obat penenang.



1. Pingsan karena cedera kepala



Tindakan pertolongan :



Bersihkan mulut dan saluran nafasnya dari kotoran, lender ataupun muntahan. Baringkan penderita dengan kepala menghadap ke samping, yaitu untuk memudahkan aliran – aliran zat – zat yang dimuntahkan. Penderita tidak boleh terlalu sering diangkat. Hentikan pendarahannya, bila ada. Dalam mengusung penderita, perlakukanlah seperti pada penderita patah tulang leher. Penderita yang sudah sadar, harus tetap berbaring dan dicegahj agar tidak gelisah. Kirim penderita ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih teliti.



1. Pingsan karena tidak tahan terhadap obat suntik



Tindakan pertolongan :



Baringkan penderita dengan kepala rendah dari bagian tubuh lainnya, terkecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala. Tariklah lidah penderita keluar, dan bersihkan mulut dan hidupnya dari sumbatan. Selimuti tubuhnya. Hentikan perdarahannya, bila ada. Apabila ada tulang yang patah, pasanglah bidai sebelum penderita diusung ke rumah sakit.



1. Pingsan karena kesakitan



Apabila tidak ada tanda – tanda terjadi shock, ditolong seperti pada pingsan biasa. Untuk mengurangi rasa sakit, kalau perlu dapat diberi obat pelawan sakit.



1. Pingsan karena perdarahan



Orang dapat pingsan setelah mengalami perdarahan. Karena ia tidak tahan melihat darah, atau karena terjadi shock. Apabila tidak ada tanda shock, dapat ditolong dengan tindakan pada pingsan biasa. Jangan lupa untuk menghentikan perdarahannya.



Pertolongan Pertama saat Bayi Pingsan



Menemukan si kecil tidak sadarkan diri tentu siapa saja akan panik. Saat menghadapinya coba kuasai rasa panik yang mendera dan cobalah melakukan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan datang. Namun satu hal yang perlu diingat saat memberikan pertolongan pertama terhadap si kecil. Berbeda dengan tubuh orang dewasa tubuh bayi masih sangat rentan. Jika pertolongan pada orang dewasa biasanya menggunakan kedua tangan maka untuk bayi, cukup gunakan dua buah jari.

Langkah-Langkah memberikan pertolongan pertama :

1. Letakkan bayi di tempat yang aman dari bahaya. Jangan letakkan di kasur, tetapi letakkan di tempat yang datar.

2. Cek respon bayi untuk mengetahui kesadaran bayi. Gelitik atau usap telapak tangan dan kakinya.

3. Untuk membantu membukan jalur pernapasan si bayi, cukup dengan cara menarik sedikit dahi bayi ke belakang tanpa perlu menarik dagunya.

4. Berikan nafas buatan cukup dua kali tiupan. tutup hidung dan mulut bayi dengan mulutnya karena jarak antara mulut dan hidung saat bayi masih dekat.

5. Berikan tekanan. Cukup gunakan dua jari dan diletakkan pada posisi satu jari di bawah garis puting saat memberikan tekanan. Tekanan yang diberikan cukup satu pertiga dari kedalaman dada dan dilakukan sebanyak 30 kali. Lakukan dua kali napas buatan dan 30 kali tekanan (2:30) secara berulang sebanyak 5 set atau selama 2 menit. Setelah itu periksa kembali apakah bayi sudah bisa bernapas lagi atau belum dengan mengecek jalur pernapasannya. Jika sudah bernapas normal maka letakkan pada recovery position, yaitu gendong bayi dengan posisi mendatar lurus atau dimiringkan pada tempat yang datar.



Jangan lupa hubungi paramedis atau bawa si kecil segera ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kamis

Kekerasan terhadap anak, Menyedihkan!

Kekerasan terhadap anak sering kali terjadi di mana saja.
Jeritan, tangisan, dan penderitaan mereka tidak mungkin terlupakan seumur hidupnya.
Jarang anak yang mendapatkan kekerasan fisik dan mental dari orang tuanya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sempurna. Karena dari kecil mereka telah diajarkan kekerasaan dan diberikan penderitaan panjang oleh kedua orang tua mereka yang seharusnya mendidik mereka, melindungi mereka, merawat mereka, membelai mereka, menyiumi mereka, dan memberikan yang terbaik untuk mereka.

Namun, apa yang diberikan orang tua tak punya rasa ini kepada anak-anak mereka?

~> Mereka yang seharusnya mendidik mereka dengan pembelajaran yang baik dan bermoral malah mengajarkan mereka untuk bertindak kekerasan. Mungkin, kalau mereka sudah besar nanti, mereka akan memperlakukan anak-anak mereka sama dengan apa yang dirasakan oleh mereka ketika mereka diperlakukan tak wajar oleh kedua orang tua mereka sewaktu kecil.
~> Mereka yang seharusnya melindungi mereka malah menyakiti anak-anaknya sendiri. Anak yang dilahirkannya dengan susah payah, dengan pengorbanan, dan dengan jasa-jasa mereka sendiri. Hingga, kadang mereka pun tega menyiksa anak-anaknya hingga tewas. Apakah itu tidak keterlaluan? Anak yang mereka lahirkan tidak membuahkan hasil sama sekali. Malah membuahkan dosa kepada mereka atas perilaku dan sifat buruk mereka.
~> Mereka yang seharusnya merawat anak-anaknya, malah merusak seluruh organ tubuhnya, merusak kulit-kulit mereka (con. setrika yang digosok pada kulit anaknya, naudzubillahimin syari dzalik), merusak pendengaran mereka (dengan cacian dan omelan-omelan mereka yang membuat telinga mereka panas dan sakit mendengarnya), membuat hati kecil mereka hancur bertepi-tepi, membuat mereka menangis karena siksasaan itu, dan bahkan tak pernah mereka membuat anak-anak mereka tersenyum dan tertawa karena mereka tak merawatnya sama sekali.
~> Mereka yang seharusnya membelai mereka dengan tangan-tangan suci mereka, malah menjadikan tangan-tangan suci mereka menjadi tangan-tangan penuh noda. Mereka menggunakan tangan-tangan mereka untuk menangisi anak-anak mereka, untuk memukul mereka, dan untuk menyiksa mereka yang mungkin tak perlu Qonita sebutkan satu per satu.
~> Mereka bahkan tak pernah dicium seperti anak dan keluarga-keluarga lainnya yang harmonis. Memberi Senyuman saja tidak,, apalagi ciuman dari bibir-bibir mereka?
~> Mereka seharusnya memberikan yang terbaik untuk mereka, bukannya memberikan yang 'TERBURUK' bagi mereka,


sumber: bulletinmetropolis.com

Apalagi yang harus kalian cari? Kesenangan duniawi? Ketergangguannya jiwa kalian dan melampiaskannya kepada anak-anak kalian?

Orang tua yang sangat kusayangi,
Boleh jadi masalah adalah penganggu kehidupan kalian yang tenang,
namun jangan biarkan anak-anak kalian merasakan betapa pahitnya hidup ini dalam umur mereka yang masih kecil.
Banyak-banyak beristighfarlah kalian, sejukkan hati kalian, pikirkan yang di luar, setiap orang PASTI memiliki dan menjalani apa yang namanya UJIAN, sama seperti keseharian kita di sekolah. Di sekolah kita belajar, belajar, dan belajaaar terus, hingga pada akhirnya UJIAN KENAIKAN KELAS pun tiba. Ujian itu sebenarnya tidak perlu ditakuti, asal kita sudah memberikan yang terbaik untuk diri kita. Boleh menyesal,, tapi berjanji akan menjadi yang lebih baik, dan jangan meluap-luapkan perasaanmu yang tersakiti ketika tidak naik kelas kepada orang lain, karena sesungguhnya kitalah penyebab utama yang menjadi penyebab diri kita sendiri bisa tidak naik kelas.
Maka dari itu, pikirkanlah anak-anak kalian, SAYANGI mereka SEKARANG JUGA, berikan yang TERBAIK untuk mereka, jangan membuat mereka menderita di umur mereka yang masih belia, dan buatlah mereka berpikir positif terhadap diri kalian, bahwa kalian adalah orang tua yang penyayang dan penyabar.

Salam,
Qonita (anak yang hanya ingin tidak ada kekerasan terhadap anak terjadi di dunia ini).